Roland EM15OR Keyboard Oriental


EM15OR oriental yang mengambil keyboard elektronik membuat musik interaktif untuk tingkat yang sama sekali baru menyenangkan. Sarat dengan suara kualitas tinggi Roland, berbagai gaya musik dan permainan pendidikan baru, plus tambahan nada oriental, drum dan scaling.Keyboard elektronik ini membuat bermain musik mudah melalui tombol berdedikasi dan ikon berbasis LCD. 




Keyboard Dengan Gaya

Apakah Anda mencari iringan drum dan bass atau full-blown pengaturan, maka keyboard Roland memberikan EM15OR elektronik dengan 64 gaya baru yang diprogram secara profesional, mulai dari Rock dan Pop ke Jazz, Latin, Kontemporer dan banyak lagi. Gaya unik fitur Morphing memungkinkan pengguna untuk menciptakan gaya baru dengan menggabungkan unsur-unsur dari dua gaya yang berbeda, sementara komposisi orkestra Style memudahkan untuk memilih instrumen yang dikehendaki.



Easy to Play

Membual yang benar-benar didesain ulang antarmuka pengguna, yang Roland EM15 ATAU keyboard elektronik sangat intuitif, bahkan pemula bisa mulai bermain musik dengan cepat.Kedua model fitur yang besar, grafis LCD dengan ikon yang mudah dimengerti, sehingga memungkinkan untuk melihat berbagai informasi kinerja secara simultan termasuk nama Nada, Gaya nama, lagu tempo dan banyak lagi. Dan dengan berdedikasi Piano, Organ, Drum Arranger dan tombol, kinerja keseluruhan setup dapat diubah secara langsung tanpa membingungkan menu.



Kinerja-Friendly Functions

The Roland EM15 ATAU keyboard elektronik akan memudahkan untuk menyesuaikan tingkat relatif antara iringan dan melodi dengan menggunakan tombol khusus, sementara mereka desain kompak sangat cocok untuk musisi di perjalanan.


Roland profesional Sounds

The Roland EM15 ATAU keyboard elektronik bukan hanya sebuah aransemen keyboard, tetapi kualitas profesional synthesizer dengan 16-bagian GM / GS-mesin suara yang kompatibel.Secara keseluruhan, terdapat 226 suara Roland asli-dari realistis piano, string dan kuningan untuk akustik bass dan synthesizer suara-plus dinamis sembilan drum kit. Dan dengan delapan jenis reverb dan paduan suara, Anda dapat menyesuaikan setiap Nada luar biasa ini sesuai dengan keinginan anda.



ROLAND EM 15 ATAU SPESIFIKASI

Keyboard 61 Keys (Dynamic Sensitive Keyboard)

Sumber suara sesuai dengan GM / GS

Nada 226 + 9 Drum Kits

Bagian 16

Musik Styles 64

Custom Backlight Display Display

Pengguna Program 8

One Touch 4 untuk setiap gaya

Efek Reverb (8 jenis), Chorus (8 jenis)

Koneksi MIDI (dalam, Out), Telepon 1/Output, Telepon 2, Mempertahankan Footswitch

Power Supply 12V-500mA ACN Adaptor

Speaker 2 x 3W RMS Output Power

Dimensi 956 (W) x 346 (D) x 128 (H) mm, 37-11/16 "x 13-5/8" x 5-1/16 "
 (Item ini hanya pesanan khusus dan dapat mengambil hingga 4 minggu untuk pengiriman) 

READ MORE - Roland EM15OR Keyboard Oriental

biar aman ATM kita


Masyarakat sedang was-was akibat maraknya kasus pembobolan ATM melalui lima Bank, dengan nilai puluhan miliar yang  terjadi baru-baru ini. Lalu bagaimana cara yang bijak melakukan transaksi melalui mesin ATM?
Berikut tips yang dijelaskan Kepala Divisi Operasional PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. (BBRI) Triyana. Untuk awalnya, kita pastikan bahwa saat memasuki mesin ATM tidak ada orang dibelakang, atau tidak ada yang membututi. “Perhatikan ATM. Pastikan tidak ada yang aneh. Saat ini juga telah banyak ATM yang ngantre-nya harus di luar,” ujar Triyana saat berbincang di kantornya Gedung BRI 1 Jalan Jend Sudirman Jakarta.

Kedua, pastikan tidak ada kamera yang mencurigakan di dalam ruangan mesin ATM. Untuk membedakan kamera dari bank yang bersangkutan, dengan kamera yang dipasang sindikat, caranya mudah.

Kamera yang secara resmi dipasang bank, berbentuk lebih besar, dan biasanya memiliki tangkai. Beda dengan kamera yang dipakai untuk mencuri data nasabah. Bentuk kamera tersebut kecil, bahkan sangat kecil. Diameternya sama persis dengan pangkal balpoint.

“Kalau itu, kameranya kecil banget dan biasanya dipasang ditempat-tempat yang tidak biasa,”ujarnya.
Selanjutnya, pastikan lubang tempat memasukan kartu tidak ada tonjolan. Jika ternyata ada, besar kemungkinan itu adalah reader yang dipasang sindakat untuk mencuri data dan PIN nasabah yang bersangkutan.

“Kalau ada tonjolan, lebih baik ga usah tarik uang disitu. Itu reader untuk ambil data kita. Digoyang-goyang aja, pasti copot. Kalau mau kasih ke bank. Nanti dapat hadiah,” timpal Corporate Secretary BBRI Muhamad Ali.
Kemudian, langkah bijak lain adalah ganti sesering mungkin angka unik atau PIN yang dimiliki nasabah. Jika dirasa tidak nyaman dengan PIN yang ada saat ini, segera ubah.
“Kalau perlu ganti terus setiap transaksi. Tapi harus diingat-ingat,” tambahnya.
“Tiap melakukan transaksi, pencet PIN tutupi dengan tangan sebelahnya. Ini sudah cukup efektif agar tidak diintip orang lain ataupun kamera,” imbuhnya.


READ MORE - biar aman ATM kita

Celah Web

Keamanan Web seharusnya merupakan prioritas no.1 yang harus selalu di pertimbangkan oleh seorang web administrator dan web developer, tetapi umumnya para pembuat web akan memprioritaskan bagaimana membuat web yang menarik bagi pengunjung dan menempatkan keamanan web di urutan ke-sekian. Padahal, umumnya aplikasi web adalah penghubung terdepan antara user ataupun attacker, sekaligus sebagai pintu masuk ke seluruh data yang relatif penting milik perusahaan anda.

Para pembuat/penyedia web umumnya mengkategorikan keamanan web sebagai suatu hal yang hanya perlu di pikirkan setelah web itu di buat dan siap di gunakan oleh pengguna. Banyak ahli keamanan web bahkan menyatakan bahwa, umumnya keseluruhan website yang ada di internet rentan untuk di kuasai oleh penyerang, dan celah tersebut umumnya relatif gampang ditemukan bahkan untuk di eksploitasi.

Beberapa Celah Web itu adalah :
1 – Cross Site Scripting (XSS)
Celah XSS, adalah saat pengguna web aplikasi dapat memasukkan data dan mengirimkan ke web browser tanpa harus melakukan validasi dan encoding terhadap isi data tersebut, Celah XSS mengakibatkan penyerang dapat menjalankan potongan kode (script) miliknya di browser target, dan memungkinkan untuk mencuri user session milik target, bahkan sampai menciptakan Worm.
2 – Injection Flaws
Celah Injeksi, umumnya injeksi terhadap SQL (database) dari suatu aplikasi web. Hal ini mungkin terjadi apabila pengguna memasukkan data sebagai bagian dari perintah (query) yang menipu interpreter untuk menjalankan perintah tersebut atau merubah suatu data.
3 – Malicious File Execution
Celah ini mengakibatkan penyerang dapat secara remote membuat file yang berisi kode dan data untuk di eksekusi, salah satunya adalah Remote file inclusion (RFI).
4 – Insecure Direct Object Reference
Adalah suatu celah yang terjadi saat pembuat aplikasi web merekspos referensi internal penggunaan objek, seperti file, direktori, database record, dll
5 – Cross Site Request Forgery (CSRF)
Celah ini akan memaksa browser target yang sudah log-in untuk mengirimkan “pre-authenticated request”terhadap aplikasi web yang diketahui memiliki celah, dan memaksa browser target untuk melakukan hal yang menguntungkan penyerang.
6 – Information Leakage and Improper Error Handling
Penyerang menggunakan informasi yang didapatkan dari celah yang di akibatkan oleh informasi yang diberikan oleh web aplikasi seperti pesan kesalahan (error) serta konfigurasi yang bisa di lihat.
7 – Broken Authentication and Session Management
Celah ini merupakan akibat buruknya penanganan proses otentikasi dan manajemen sesi, sehingga penyerang bisa mendapatkan password, atau key yang di gunakan untuk otentikasi.
8 – Insecure Cryptographic Storage
READ MORE - Celah Web

BIOGRAFI K.H. HASYIM ASY’ARI

Muqadimah
Telah dimaklumi, bahwa usia yang panjang bagi seorang hamba adalah merupakan rahmat tersendiri dari Allah SWT. Apalagi umur yang panjang dalam kehidupan di dunia ini, dihiasi serta dipenuhi dengan amal kebaikan, baik vertikal maupun horizontal, KH. M. Hasyim Asy’ari merupakan salah satunya. Sejarah panjangnya, dalam pengabdian serta perjuangan untuk agama, bangsa dan negara, telah terukir dalam tinta mas.

Pengabdian serta perjuangan telah terbukti dengan kepribadiannya selama masa revolusi fisik untuk merebut dan mempertahankan kemerdekaan negara republik Indonesia ini, dan selanjutnya mengisi kemerdekaan tersebut melalaui bidang pendidikan dan pengajaran. Bukan cuma itu, buah pemikiran beliau yang dituangkan ke dalam sejumlah kitab, masih banyak yang belum diketahui.

Melukiskan orang besar sekaliber KH. M. Hasyim Asy’ari, serta pemikirannya bukanlah suatu yang mudah, karena ada kehawatiran akan mereduksi gambaran sang tokoh dan karya-karyanya. Namun masih tersisa harapan, semoga hal tersebut dapat merangsang pembaca untuk menggali lebih dekat, baik seputar kelahiran, keluarga, perjalanan studi, gagasan-gagasan besar dan peninggalan yang harus dirawat, serta pemikiran beliau yang dituangkan dalam karya kitab-kitabyan yang berbahasa arab (kitab kuning).

Kelahiran Dan Masa Kecil
Tidak jauh dari jantung kota Jombang ada sebuah dukuh yang bernama Ngedang Desa Tambak Rejo yang dahulu terdapat Pondok Pesantren yang konon pondok tertua di Jombang, dan pengasuhnya Kiai Usman. Beliau adalah seorang kiai besar, alim dan sangat berpengaruh, istri beliau Nyai Lajjinah dan dikaruniai enam anak:
1. Halimah (Winih)
2. Muhammad
3. Leler
4. Fadli
5. Arifah
Halimah kemudian dijodohkan dengan seorang santri ayahandanya yang bernama Asy’ari, ketika itu Halimah masih berumur 4 tahun sedangkan Asy’ari hampir beruisa 25 tahun. Mereka dikarunia 10 anak:
1. Nafi’ah
2. Ahmad Saleh
3. Muhammad Hasyim
4. Radiyah
5. Hasan
6. Anis
7. Fatonah
8. Maimunah
9. Maksun
10. Nahrowi, dan
11. Adnan.
Muhammad Hasyim, lahir pada hari Selasa Tanggal 24 Dzulqo’dah 1287 H, bertepatan dengan tanggal 14 Pebruari 1871 M. Masa dalam kandungan dan kelahira KH.M. Hasyim Asy’ari, nampak adanya sebuah isyaroh yang menunjukkan kebesarannya. diantaranya, ketika dalam kandungan Nyai Halimah bermimpi melihat bulan purnama yang jatuh kedalam kandungannya, begitu pula ketika melahirkan Nyai Halimah tidak merasakan sakit seperti apa yang dirasakan wanita ketika melahirkan.
Di masa kecil belaiu hidup bersama kakek dan neneknya di Desa Ngedang, ini berlangsung selama enam tahun. Setelah itu beliau mengikuti kedua orang tuanya yang pindah ke Desa Keras terletak diselatan kota Jomabng dan di desa tersebut Kiai Asy’ari mendirikan pondok pesantren yang bernama Asy’ariyah.
Principle of early learning (sulit tergantikan dari unsur-unsur asing), mungkin teori ini layak disandang oleh beliau, berdasarkan kehidupan belaiu yang mendukung yaitu hidup dilingkungan pesantren, sehingga wajar kalau nilai-nilai pesantren sangat meresap pada dirinya, begitu pula nilai-nilai pesantren dapat dilihat bagimana ayahanda dan bundanya memberikan bimbingan kepada santri, dan bagaimana para santri hidup dengan sederhana penuh dengan keakraban dan saling membantu..
Rihlah Ilmiyah
a. Belajar Pada Keluarga
Perjalanan keluarga beliau pulalah yang memulai pertama kali belajar ilmu-ilmu agama baik dari kakek dan neneknya. Desa Keras membawa perubahan hidup yang pertama kali baginya, disini mula-mula ia menerima pelajaran agama yang luas dari ayahnya yang pada saat itu pendiri dan pengasuh Pondok Pesantren Asy’ariyah. Dengan modal kecerdasan yang dimiliki dan dorongan lingkungan yang kondusif, dalam usia yang cukup muda, beliau sudah dapat memahami ilmu-ilmu agama, baik bimbingan keluarga, guru, atau belajar secara autodidak. Ketidak puasannya terdahap apa yang sudah dipelajari, dan kehausan akan mutiara ilmu, membuatnya tidak cukup hanya belajar pada lingkungan keluarganya. Setelah sekitar sembilan tahun di Desa Keras (umur 15 tahun) yakni belajar pada keluarganya, beliau mulai melakukuan pengembaraanya menuntut ilmu.
b. Mengembara ke Berbagai Pesantren
Dalam usia 15 tahun, perjalanan awal menuntut ilmu, Muhammad Hasyim belajar ke pondok-pondik pesantren yang masyhur di tanah Jawa, khususnya Jawa Timur. Di antaranya adalah Pondok Pesantren Wonorejo di Jombang, Wonokoyo di Probolinggo, Tringgilis di Surabaya, dan Langitan di Tuban (sekarang diasuh oleh K.H Abdullah Faqih), kemudian Bangkalan, Madura, di bawah bimbingan Kiai Muhammad Khalil bin Abdul Latif (Syaikhuna Khalil).
Ada cerita yang cukup mengagumkan tatkala KH.M. Hasyim Asy’ari “ngangsu kawruh” dengan Kiai Khalil. Suatu hari, beliau melihat Kiai Khalil bersedih, beliau memberanikan diri untuk bertannya. Kiai Khalil menjawab, bahwa cincin istrinya jatuh di WC, Kiai Hasyim lantas usul agar Kiai Khalil membeli cincin lagi. Namun, Kiai Khalil mengatakan bahwa cincin itu adalah cincin istinya. Setelah melihat kesedihan diwajah guru besarnya itu, Kiai Hasyim menawarkan diri untuk mencari cincin tersebut didalam WC. Akhirnya, Kiai Hasyim benar-benar mencari cincin itu didalam WC, dengan penuh kesungguhan, kesabaran, dan keikhlasan, akhirnya Kiai Hasyim menemukan cincin tersebut. Alangkah bahagianya Kiai Khalil atas keberhasilan Kiai Hasyim itu. Dari kejadian inilah Kiai Hasyim menjadi sangat dekat dengan Kiai Khalil, baik semasa menjadi santrinya maupun setelah kembali kemasyarakat untuk berjuang. Hal ini terbukti dengan pemberian tongkat saat Kiai Hasyim hendak mendirikan Jam’iyah Nahdlatul Ulama’ yang dibawa KH. As’ad Syamsul Arifin (pengasuh Pondok Pesantren Syafi’iyah Situbondo).
Setelah sekitar lima tahun menuntut ilmu di tanah Madura (tepatnya pada tahun 1307 H/1891 M), akhirnya beliau kembali ke tanah Jawa, belajar di pesantren Siwalan, Sono Sidoarjo, dibawah bimbingan K. H. Ya’qub yang terkenal ilmu nahwau dan shorofnya. Selang beberapa lama, Kiai Ya’qub semakin mengenal dekat santri tersebut dan semakin menaruh minat untuk dijadikan menantunya.
Pada tahun 1303 H/1892 M., Kiai Hasyim yang saat itu baru berusia 21 tahun menikah dengan Nyai Nafisah, putri Kiai Ya’qub. Tidak lama setelah pernikahan tersebut, beliau kemudian pergi ke tanah suci Mekah untuk menunaikan ibadah haji bersama istri dan mertuanya. Disamping menunaikan ibadah haji, di Mekah beliau juga memperdalam ilmu pengetahuan yang telah dimilkinya, dan menyerap ilmu-ilmu baru yang diperlukan. Hampir seluruh disiplin ilmu agama dipelajarinya, terutama ilmu-ilmu yang berkaitan dengan hadits Rasulullah SAW yang menjadi kegemarannya sejak di tanah air.
Perjalanan hidup terkadang sulit diduga, gembira dan sedih datang silih berganti.demikian juga yang dialami Kiai Hasyim Asy’ari di tanah suci Mekah. Setelah tujuh bulan bermukim di Mekah, beliau dikaruniai putra yang diberi nama Abdullah. Di tengah kegembiraan memperoleh buah hati itu, sang istri mengalami sakit parah dan kemudian meninggal dunia. empat puluh hari kemudian, putra beliau, Abdullah, juga menyusul sang ibu berpulang ke Rahmatullah. Kesedihan beliau yang saat itu sudah mulai dikenal sebagai seorang ulama, nyaris tak tertahankan. Satu-satunya penghibur hati beliau adalah melaksanakan thawaf dan ibadah-ibadah lainnya yang nyaris tak pernah berhenti dilakukannya. Disamping itu, beliau juga memiliki teman setia berupa kitab-kitab yang senantiasa dikaji setiap saat. Sampai akhirnya, beliau meninggalkan tanah suci, kembali ke tanah air bersama mertuanya.
c. Kematangan Ilmu di Tanah Suci
Kerinduan akan tanah suci rupanya memanggil beliau untuk kembali lagi pergi ke kota Mekah. Pada tahun 1309 H/1893 M, beliau berangkat kembali ke tanah suci bersama adik kandungnya yang bernama Anis. Kenagan indah dan sedih teringat kembali tat kala kaki beliau kembali menginjak tanah suci Mekah. Namun hal itu justru membangkitkan semangat baru untuk lebih menekuni ibadah dan mendalami ilmu pengetahuan. Tempat-tempat bersejarah dan mustajabah pun tak luput dikunjunginya, dengan berdoa untuk meraih cita-cita, seperti Padang Arafah, Gua Hira’, Maqam Ibrahim, dan tempat-tempat lainnya. Bahkan makam Rasulullah SAW di Madinah pun selalu menjadi tempat ziarah beliau. Ulama-ulama besar yang tersohor pada saat itu didatanginya untuk belajar sekaligus mengambil berkah, di antaranya adalah Syaikh Su’ab bin Abdurrahman, Syaikh Muhammad Mahfud Termas (dalam ilmu bahasa dan syariah), Sayyid Abbas Al-Maliki al-Hasani (dalam ilmu hadits), Syaikh Nawawi Al-Bantani dan Syaikh Khatib Al-Minang Kabawi (dalam segala bidang keilmuan),
Upaya yang melelahkan ini tidak sia-sia. Setelah sekian tahun berada di Mekah, beliau pulang ke tanah air dengan membawa ilmu agama yang nyaris lengkap, baik yang bersifat ma’qul maupun manqul, seabagi bekal untuk beramal dan mengajar di kampung halaman.
Peran-Peran Besar KH. M. Hasyim Asy’ari
a. Mendirikan Pondok Pesantren Tebuireng
Sepulang dari tanah suci sekitar Tahun1313 H/1899 M, beliau memulai mengajar santri, beliau pertama kali mengajar di Pesantren Ngedang yang diasuh oleh mediang kakeknya, sekaligus tempat dimana ia dilahirkan dan dibesarkan. Setelah itu belaiu mengajar di Desa Muning Mojoroto Kediri. Disinilah beliau sempat menikahi salah seoarang putri Kiai Sholeh Banjar Melati. Akungnya, karena berbagai hal, pernikahan tersebut tidak berjalan lama sehingga Kiai Hasyim kembali lagi ke Jombang.
Ketika telah berada di Jombang beliau berencana membangun sebuah pesantren yang dipilihlah sebuah tempat di Dusun Tebuireng yang pada saat itu merupakan sarang kemaksiatan dan kekacauan. Pilihan itu tentu saja menuai tanda tanaya besar dikalangan masyarakat, akan tetapi semua itu tidak dihiraukannaya.
Nama Tebuireng pada asalnya Kebo ireng (kerbau hitam). Ceritanya, Di dearah tersebut ada se-eokor kerbau yang terbenam didalam Lumpur, dimana tempat itu banyak sekali lintahnya, ketika ditarik didarat, tubuh kerbau itu sudah berubah warna yang asalnya putih kemerah-merahan berubah menjadi kehitam-hitaman yang dipenuhi dengan lintah. Konon semenjak itulah daerah tadi dinamakan Keboireng yang akhirnya berubah menjadi Tebuireng.
Pada tanggal 26 Robiul Awal 1317 H/1899 M, didirikanlah Pondok Pesantren Tebuireng, bersama rekan-rekan seperjuangnya, seperti Kiai Abas Buntet, Kiai Sholeh Benda Kereb, Kiai Syamsuri Wanan Tara, dan beberapa Kiai lainnya, segala kesuliatan dan ancaman pihak-pihak yang benci terhadap penyiaran pendidikan Islam di Tebuireng dapat diatasi.
KH. M. Hasyim Asya’ri memulai sebuah tradisi yang kemudian menjadi salah satu keistimewaan beliau yaitu menghatamkan kitab shakhihaini “Al-Bukhori dan Muslim” dilaksanakan pada setiap bulan suci ramadlan yang konon diikuti oleh ratusan kiai yang datang berbondong-bondong dari seluruh jawa. Tradisi ini berjalan hingga sampai sekarang (penggasuh PP. Tebuireng KH. M.Yusuf Hasyim). Para awalnya santri Pondok Tebuireng yang pertama berjumlah 28 orang, kemudian bertambah hingga ratusan orang, bahkan diakhir hayatnya telah mencapai ribuan orang, alumnus-alumnus Pondok Tebuireng yang sukses menjadi ulama’ besar dan menjadi pejabat-pejabat tinggi negara, dan Tebuireng menjadi kiblat pondok pesantren.
b. Mendirikan Nahdlatul Ulama’
Disamping aktif mengajar belaiu juga aktif dalam berbagai kegiatan, baik yang bersifat lokal atau nasional. Pada tanggal 16 Sa’ban 1344 H/31 Januari 1926 M, di Jombang Jawa Timur didirikanlhn Jam’iyah Nahdlotul Ulama’ (kebangkitan ulama) bersama KH. Bisri Syamsuri, KH. Wahab Hasbullah, dan ulama’-ulama’ besar lainnya, dengan azaz dan tujuannya: “Memegang dengan teguh pada salah satu dari madzhab empat yaitu Imam Muhammad bin Idris Asyafi’i, Imam Malik bin Anas, Imam Abu Hanifah An-Nu’am dan Ahmad bin Hambali. Dan juga mengerjakan apa saja yang menjadikan kemaslahatan agama Islam”. KH. Hasyim Asy’ari terpilih menjadi rois akbar NU, sebuah gelar sehingga kini tidak seorang pun menyandangnya. Beliau juga menyusun qanun asasi (peraturan dasar) NU yang mengembangkan faham ahli sunnah waljama’ah…
Nahdlatul ulama’ sebagai suatu ikatan ulama’ seluruh Indonesia dan mengajarkan berjihad untuk keyakinan dengan sistem berorganisasi. Memang tidak mudah untuk menyatukan ulama’ yang berbeda-beda dalam sudut pandangnya, tetapi bukan Kiai Hasyim kalau menyerah begitu saja, bahwa beliau melihat perjuangan yang dilakukan sendiri-sendiri akan lebih besar membuka kesempatan musuh untuk mengancurkannya, baik penjajah atau mereka yang ingin memadamkan sinar dan syi’ar Islam di Indonesia, untuk mengadudombanya antar sesama. Beliau sebagai orang yang tajam dan jauh pola pikirnya dalam hal ini, melihat bahaya yang akan dihadapkannya oleh umat Islam, dan oleh karena itu beliau berfikir mencari jalan keluarnya yaitu dengan membentuk sebuah organisasi dengan dasar-dasar yang dapat diterima oleh ulama’ulama lain.
Jam’iyah ini berpegang pada faham ahlu sunnah wal jama’ah, yang mengakomodir pada batas-batas tertentu pola bermadzhab, yang belakangan lebih condong pada manhaj dari pada sekedar qauli. Pada dasawarsa pertama NU berorentasi pada persoalan agama dan kemasyarakatan. Kegiatan diarahkankan pada persoalan pendidikan, pengajian dan tabligh. Namun ketika memasuki dasawarsa kedua orentasi diperluas pada persoalan-persolan nasional. Hal tersebut terkait dengan keberadaannya sebagai anggota federasi Partai dan Perhimpunan Muslim Indonesia (MIAI) NU bahkan pada perjalanan sejarahnya pernah tampil sebagai salah satu partai polotik peserta pemilu, yang kemudian menyatu dengan PPP, peran NU dalam politik praktis ini kemudian diangulir dengan keputusan Muktamar Situbono yanh menghendaki NU sebagai organisasi sosial keagamaan kembali pada khitohnya.
c. Pejuang Kemerdekaan
Peran KH. M. Hasyim Asy’ari tidak hanya terbatas pada bidang keilmuan dan keagamaan, melainkan juga dalam bidang sosial dan kebangsaan, beliau terlibat secara aktif dalam perjuangan membebaskan bangsa dari penjajah belanda.
Pada tahun 1937 beliau didatangi pimpinan pemerintah belanda dengan memberikan bintang mas dan perak tanda kehormatan tetapi beliau menolaknya. Kemudian pada malam harinya beliau memberikan nasehat kepada santri-santrinya tentang kejadian tersebut dan menganalogkan dengan kejadian yang dialami Nabi Muhammad SAW yang ketika itu kaum Jahiliyah menawarinya dengan tiga hal, yaitu:
1. Kursi kedudukan yang tinggi dalam pemerintahan
2. Harta benda yang berlimpah-limpah
3. Gadis-gadis tercantik
Akan tetapi Nabi SAW menolaknya bahkan berkata: “Demi Allah, jika mereka kuasa meletakkan matahari ditangan kananku dan bulan ditangan kiriku dengan tujuan agar aku berhenti dalam berjuang, aku tidak akan mau menerimanya bahkan nyawa taruhannya”. Akhir KH.M. Hasyim Asy’ari mengakhiri nasehat kepada santri-santrinya untuk selalu mengikuti dan menjadikan tauladan dari perbuat Nabi SAW
Masa-masa revolusi fisik di Tahun 1940, barang kali memang merupakan kurun waktu terberat bagi beliau. Pada masa penjajahan Jepang, beliau sempat ditahan oleh pemerintah fasisme Jepang. Dalam tahanan itu beliau mengalami penyiksaan fisik sehingga salah satu jari tangan beliau menjadi cacat. Tetapi justru pada kurun waktu itulah beliau menorehkan lembaran dalam tinta emas pada lembaran perjuangan bangsa dan Negara republik Indonesia, yaitu dengan diserukan resolusi jihad yang beliau mefatwakan pada tanggal 22 Oktober 1945, di Surabaya yang lebih dikenal dengan hari pahlawan nasional.
Begitu pula masa penjajah Jepang , pada tahun 1942 Kiai Hasyim dipenjara (Jombang) dan dipindahkan penjara Mojokerto kemudian ditawan disurabaya. Beliau dianggap sebagai penghalang pergerakan Jepang.
Setelah Indonesia merdeka Pada tahun 1945 KH. M. Hasyim Asy’ari terpilih sebagai ketua umum dewan partai Majlis Syuro Muslimin Indonesia (MASYUMI) jabatan itu dipangkunya namuni tetap mengajar dipesantren hingga beliau meninggal dunia pada tahun 1947.
Keluarga Dan Sisilah
Hampir bersamaan dengan berdirinya Pondok Pesantren Tebuireng (1317 H/1899 M), KH. M. Hasyim Asya’ri menikah lagi dengan Nyai Nafiqoh putri Kiai Ilyas pengasuh Pondok Pesantren Sewulan Madiun. Dari perkawinan ini kiai hasyim dikaruniai 10 putra dan putri yaitu:
1. Hannah
2. Khoiriyah
3. Aisyah
4. Azzah
5. Abdul Wahid
6. Abdul hakim (Abdul Kholiq)
7. Abdul Karim
8. Ubaidillah
9. Mashurroh
10. Muhammad Yusuf.
Menjelang akhir Tahun 1930, KH. M. Hasyim Asya’ri menikah kembali denagn Nyai Masruroh, putri Kiai Hasan, pengasuh Pondok Pesantren Kapurejo, Kecamatan Pagu Kediri, dari pernikahan tersebut, beliua dikarunia 4 orang putra-putri yaitu:
1. Abdul Qodir
2. Fatimah
3. Chotijah
4. Muhammad Ya’kub
Garis keturunan KH. M. Hasyim Asy’ari (Nenek ke-sembilan )
Muhammad Hasyim bin Asy’ari bin Abdul Wahid (Pangeran Sambo) bin Abdul Halim (Pangeran Benowo) bin Abdul Rahman (Mas Karebet/Jaga Tingkir) yang kemudian bergelar Sultan Hadiwijaya bin Abdullah (Lembu Peteng) yang bergelar Brawijaya VI
Wafatnya Sang Tokoh
Pada Tanggal 7 Ramadhan 1366 M. jam 9 malam, beliau setelah mengimami Shalat Tarawih, sebagaimana biasanya duduk di kursi untuk memberikan pengajian kepada ibu-ibu muslimat. Tak lama kemudian, tiba-tiba datanglah seorang tamu utusan Jenderal Sudirman dan Bung Tomo. Sang Kia menemui utusan tersebut dengan didampingi Kiai Ghufron, kemudian tamu itu menyampaikan pesan berupa surat. Entah apa isi surat itu, yang jelas Kiai Hasyim meminta waktu semalam untuk berfikir dan jawabannya akan diberikan keesokan harinya.
Namun kemudian, Kiai Ghufron melaporkan situasi pertempuran dan kondisi pejuang yang semakin tersudut, serta korban rakyat sipil yang kian meningkat. Mendengar laporan itu, Kiai Hasyim berkata, “Masya Allah, Masya Allah…” kemudian beliau memegang kepalanya dan ditafsirkan oleh Kiai Ghufron bahwa beliau sedang mengantuk. Sehingga para tamu pamit keluar. Akan tetapi, beliau tidak menjawab, sehingga Kiai Ghufron mendekat dan kemudian meminta kedua tamu tersebut untuik meninggalkan tempat, sedangkan dia sendiri tetap berada di samping Kiai Hasyim Asy’ari. Tak lama kemudian, Kiai Ghufron baru menyadari bahwa Kiai Hasiyim tidak sadarkan diri. Sehingga dengan tergopoh-gopoh, ia memanggil keluarga dan membujurkan tubuh Kiai Hasyim. Pada saat itu, putra-putri beliau tidak berada di tempat, misalnya Kiai Yusuf Hasyim yang pada saat itu sedang berada di markas tentara pejuang, walaupun kemudian dapat hadir dan dokter didatangkan (Dokter Angka Nitisastro).
Tak lama kemudian baru diketahui bahwa Kiai Hasyim terkena pendarahan otak. Walaupun dokter telah berusaha mengurangi penyakitnya, namun Tuhan berkehendak lain pada kekasihnya itu. KH.M. Hasyim Asy’ari wafat pada pukul 03.00 pagi, Tanggal 25 Juli 1947, bertepatan dengan Tanggal 07 Ramadhan 1366 H. Inna LiLlahi wa Inna Ilaihi Raji’un.
Kepergian belaiu ketempat peristirahatan terakhir, diantarkan bela sungkawa yang amat dalam dari hampir seluruh lapisan masyarakat, terutama dari para pejabat sipil maupun militer, kawan seperjuangan, para ulama, warga NU, dan khususnya para santri Tebuireng. Umat Islam telah kehilangan pemimpin besarnya yang kini berbaring di pusara beliau di tenggah Pesantrn Tebuireng. Pada saat mengantar kepergianya, shahabat dan saudara beliau, KH. Wahab hazbulloh, sempat mengemukakan kata sambutan yang pada intinya menjelaskan prinsip hidup belaiu, yakni, “berjuang terus dengan tiada mengenal surut, dan kalau perlu zonder istirahat”.
Karya Kitab klasik
Peninggalan lain yang sangat berharga adalah sejumlah kitab yang beliau tulis disela-sela kehidupan beliau didalam mendidik santri, mengayomi ribuat umat, membela dan memperjuangkan bumi pertiwi dari penjajahan. Ini merupakan bukti riil dari skap dan prilakunya, pemikiranya dapat dilacak dalam beberapa karyanya yang rata-rata berbahasa arab.
Tetapi sangat diakungkan, karena kuarang lengkapnya dokumentasi, kitab-kitab yang sangat berharga itu lenyap tak tentu rimbanya. Sebenarnya, kitab yang beliau tulis tidak kurang dari dua puluhan judul. Namun diakungkan yang bisa diselamatkan hanya beberapa judul saja, diantaranya:
1. Al-Nurul Mubin Fi Mahabati Sayyidi Mursalin.
Kajian kewajiban beriman, mentaati, mentauladani, berlaku ikhlas, mencinatai Nabi SAW sekaligus sejarah hidupnya
2. Al-Tanbihat al-Wajibat Liman Yashna’u al-Maulida Bi al-Munkarat.
Kajian mengenai maulid nabi dalam kaitannya dengan amar ma’ruf nahi mungkar
3. Risalah Ahli Sunnah Wal Jama’ah.
Kajian mengenai pandangan terhadap bid’ah, Konsisi salah satu madzhab, dan pecahnya umat menjadi 73 golongan
4. Al-Durasul Muntasyiroh Fi Masail Tis’a ‘asyaraoh.
Kajian tentang wali dan thoriqoh yang terangkum dalam sembilan belas permasalahan.
5. Al-Tibyan Fi Nahyi’an Muqatha’ah al-Arham Wa al-Aqrab Wa al-Akhwal
Kajian tentang pentingnya jalinan silaturahmi antar sesama manusia
6. Adabul ‘Alim Wa Muata’alim.
Pandangan tentang etika belajar dan mengajar didalam pendidikan pesantrren pada khususnya
7. Dlau’ al-Misbah Fi Bayani Ahkami Nikah.
Kajian hukum-hukum nikah, syarat, rukun, dan hak-hak dalam perkawinan
8. Ziyadah Ta’liqot. Kitab yang berisikan polemic beliau dengan syaikh Abdullah bin yasir Pasuruaan
READ MORE - BIOGRAFI K.H. HASYIM ASY’ARI

Gambus

Gambus merupakan salah satu musik yang telah berusia ratusan tahun dan sampai kini masih tetap populer. Gambus berkembang sejak abad ke-19, bersama dengan kedatangan para imigran Arab dari Hadramaut (Republik Yaman) ke nusantara. Kalau para wali songo menggunakan gamelan sebagai sarana dakwah, para imigran Hadramaut yang datang belakangan menjadikan gambus sebagai sarananya.

Dengan menggunakan syair-syair kasidah, gambus mengajak masyarakat mendekatkan diri pada Allah dan mengikuti teladan Rasul-Nya. Pada mulanya, para imigran Arab membawa sendiri peralatan petik gambus dari negeri asalnya. Tetapi kini sudah diproduksi sendiri, yang tidak kalah mutunya. Musik petik gambus ini di Timur Tengah dinamai oud. Jadi istilah gambus hanya dikenal di Indonesia. Entah siapa yang memulai menamakannya.


Sementara kasidahan mengumandangkan salawat kepada Nabi, gambus berkembang jadi sarana hiburan. Tidak heran pada 1940-an sampai 1960-an (sebelum muncul dangdut), gambus merupakan sajian yang hampir tidak pernah ketinggalan dalam pesta-pesta perkawinan dan khitanan. Gambus sebenarnya cikal bakal dari musik dangdut yang sekarang telah menjadi konsumsi pencinta musik, tidak hanya di level menengah dan bawah saja, tapi sudah merasuki kalangan di level atas.

Salah satu musisi gambus yang paling kesohor adalah Syech Albar, kelahiran Surabaya 1908, yang juga ayah penyanyi rock Achmad Albar. Pada tahun 1935 rayuannya telah direkam dalam piringan hitam “His Masters Voice”. Suara dan petikan gambusnya bukan saja digemari di Indonesia, tapi juga di Timur Tengah.
READ MORE - Gambus

tips membeli keyboard bagi pemula

TIPS MEMBELI KEYBOARD BAGI PEMULA


Ketika anda akan membeli keyboard ada baiknya anda mempertimbangkan dengan masak anda akan membeli keyboard merk apa?, harganya berapa?, fasilitas keyboardnya bagaimana ? dan kegunaan keyboard itu nantinya?
Mungkin beberapa point berikut ini dapat menjadi pertimbangan ketika anda akan membeli keyboard.
Jika anda seorang pemula dan anda tidak terlalu mempunyai banyak uang, ada baiknya anda membeli keyboard yang murah dulu tapi dengan fasilitas yang lumayan. Anda jangan membeli keyboard yang mahal dulu, karena ditakutkan baru beberapa bulan anda belajar keyboard kemudian anda bosan. Kalo anda sudah bosan tentunya anda akan jarang bermain keyboard. Sayang jika anda punya keyboard mahal tapi jarang dimainkan, lebih baik uang yang terbuang itu digunakan untuk yang lain.
Nanti kalo anda sudah pintar bermain keyboard silahkan anda tukar tambah dengan yang lebih bagus.
Tapi jika anda seorang yang kaya, silahkan anda membeli keyboard yang mahal2. Karena semahal-mahalnya keyboard yang anda beli, uang tabungan anda tetap banyak........
Bagaimana menentukan keyboard murah dengan fasilitas bagus. Menurut pengalaman saya keyboard yang punya fasilitas yang bagus, keyboard itu harus mempunyai fasilitas disk drive ( atau orang bilang keyboard yang sudah pakai disket ). Karena keyboard yang sudah punya fasilitas disket, style yang ada dalam keyboard terus dapat diupdate mengikuti perkembangan jaman.
Banyak kasus ketika orang membeli keyboard yang tidak ada disketnya, orang tersebut cepat bosan dengan keyboardnya. Hal itu karena style yang ada di keyboard tidak bisa dirubah-rubah ( diupdate ).
Ketika anda akan membeli keyboard, bandingkan merk satu dengan merk yang lain, dan juga bandingkan fasilitas yang ada pada merk tersebut.
Contoh : Merk A, fasilitas sama dengan merk B, tapi merk A harganya lebih murah dengan merk B. Saran saya anda beli yang merk A lebih dulu.
Jangan terlalu memandang merk, karena dalam bermain keyboard keindahannya akan tampak dalam skill anda memainkan keyboard bukan pada merknya.
Ini pengalaman saya ketika membeli keyboard.
Keuangan saya waktu itu tidaklah kuat, bahkan bisa dikatakan minus. Akhirnya saya spekulasi bahwa saya harus mempunyai pekerjaan sambilan untuk menambah keuangan rumah tangga. Saya putuskan untuk membeli keyboard untuk usaha organ tunggal dan kursus piano.
Akhirnya saya beranikan diri pinjam di bank 5 juta dengan dicicil selama tiga tahun. Keuangan rumah sudah minus, ditambah cicilan yang 5 juta tadi... pasti tambah minus.
Akhirnya saya beli keyboard dibawah harga 5 juta, tapi bisa untuk fasilitas organ tunggal. Saya beli keyboard dengan merk yang tidak terkenal, tapi kalo untuk organ tunggal kualitasnya lumayan sih.....
Alhasil per bulan uang hasil organ tunggal bisa untuk menutup cicilan, bahkan bisa menambah penghasilan. Bahkan kalo hitung-hitung semua penghasilan tersebut, dalam jangka waktu tidak ada setahun saya sudah balik modal.
Coba bayangkan jika saya membeli keyboard merk terkenal dengan harga 10 – 15 juta. Pasti saya pusing memikirkan uang cicilannya.
READ MORE - tips membeli keyboard bagi pemula
Copyright © Hathir Blog